Bagi Anda warga Yogya yang hendak membangun atau melakukan renovasi pada rumah, Anda mungkin akan dibuat bingung dengan istilah kontraktor serta pemborong yang sering disebutkan orang. Sebenarnya, apa sih perbedaan dari kontraktor dan juga pemborong? Kali ini, Kami akan coba untuk mengulas perbedaan sederhananya untuk Anda. Hal ini bisa Anda jadikan sebagai pertimbangan sebelum memutuskan memakai jasa pemborong atau kontraktor bangunan Jogja.
Pengertian Pemborong
Biasanya, yang disebut dengan pemborong merupakan usaha yang telah memiliki pengalaman tentang membangun rumah untuk tinggal. Namun, umumnya pemborong tidak memiliki izin resmi untuk beroperasi seperti kontraktor.
Sistem kerja pemborong pun umumnya hanya berdasarkan lisan saja tanpa adanya pernyataan resmi.
Kelebihan dari memakai jasa pemborong adalah biayanya yang lebih terjangkau apabila dibandingkan dengan kontraktor. Tetapi resikonya adalah akan sulit untuk maju ke ranah hukum apabila seandainya terjadi masalah seperti penipuan.
Prosedur Pembayaran Pemborong
Umumnya, sistem pembayaran yang dipakai pemborong adalah berdasarkan kesepakatan yang akan dibayarkan sesuai dengan hari kerja. Anda perlu mengetahui upah yang sesuai dengan wilayah Anda tinggal jika ingin memakai sistem ini.
Namun ada juga yang melakukan sistem pembayaran dengan cara menyerahkan semua perhitungan bahan serta gaji kepada pemborong yang dikenal juga dengan nama sistem borongan.
Cara lain yang bisa dipakai adalah Anda cukup membayar upah pekerja namun Anda yang akan menyediakan bahan.
Masing-masing sistem memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, Anda tinggal menyesuaikan dengan kebutuhan.
Pengertian Kontraktor
Berbeda dengan pemborong yang umumnya bekerja tanpa memiliki izin kerja yang resmi, kontraktor akan bekerja sesuai dengan perjanjian kerja yang telah disepakati bersama.
Karena itulah umumnya, kontraktor rumah Yogyakarta akan mengerjakan proyek yang lebih besar seperti real estate, perkantoran atau bahkan pusat perbelanjaan jika dibandingkan dengan pemborong.
Sistem Pembayaran Kontraktor
Apabila Anda ingin memakai jasa kontraktor bangunan Jogja, maka Anda perlu tahu kalau terdapat beberapa sistem pembayaran yang dipakai.
Pertama, Anda bisa membayar dengan sistem cost and fee yaitu kontraktor akan mengambil peran sebagai pengelola proyek. Sistem ini mengatur kalau upah akan diambil sebanyak 10% dari nilai proyek yang sedang dikerjakan.
Sementara sistem lainnya disebut dengan termin atau bertahap. Sesuai namanya, pembayaran akan dilakukan hingga 4 tahap.
Tahap pertama adalah uang muka sebesar 20%, kemudian pembayaran kedua akan dilakukan ketika pekerjaan telah selesai sebanyak 50%. Untuk sisanya bisa dilakukan sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.
Sebagai jaminan, Anda bisa menahan untuk tidak membayar dulu sebanyak 5 sampai 10% sampai pekerjaan diselesaikan.
Itulah perbedaan kontraktor dengan pemborong untuk Anda yang kerap sulit membedakan keduanya. Sudah putuskan hendak memakai jasa siapa? Arkamaya kontraktor bangunan Jogja siap membantu Anda.